GREENRIVERNETWORK — KOTA MALANG – Jejak makam misterius terdapat di belakang bangunan megahnya kompleks Balai Kota Malang. Jejak makam itu tepat berada di belakang bangunan mini block official yang jadi kompleks perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di belakang bangunan Balai Kota Malang.
Lokasinya berada jadi satu dengan Taman Rekreasi Kota (Tarekot) Malang. Di tengah halaman parkir perkantoran dan area Tarekot itulah sebuah makam ada di halaman. Lokasinya berada di bawah pepohonan rindang yang mengelilinginya.
Deretan mobil-mobil dan parkir sepeda motor menutupi bangunan makam. Makam ini kian tertutup sejak dipasang bangunan ukiran yang jadi pembatas pagar antara makam dengan lahan parkiran mobil.
Letak makam yang rindang dan di bawah pohon besar membuat suasana sejuk. Makam ini berada di tengah tiga pohon yang berdiri membentuk segitiga, jika ditarik garis lurus terdapat sebuah makam. Bangunan makamnya dilapisi keramik berwarna oranye, termasuk batu nisannya.
Di batu nisannya terdapat tulisan Mbah Ginah dengan keramik putih. Namun tulisan ini telah lapuk dan kotor termakan usia, hingga tulisannya sedikit tak jelas. Memang lokasi makamnya ini sekilas juga tak terlihat secara pasti, mengingat lokasi makam dikelilingi mobil yang parkir.
Konon sosok Mbah Ginah ini merupakan salah satu petugas kebersihan di masa Balai Kota Malang sejak zaman Belanda. Keberadaan makamnya juga masih misterius dan tak ada yang berani memindahkan karena konon ada efek mistis yang dapat ditimbulkan kepada yang memerintahkan pindah.
Dari penelusuran metafisika, sosok Mbah Ginah memang kerap diwujudkan seseorang perempuan yang kerap berjalan mondar-mandir. Sosok tersebut tampak menggunakan pakaian kebaya khas Jawa. Sosoknya kerap kali menampakkan diri di kawasan belakang Balai Kota Malang dan bangunan Block Office Malang atau sekitar Tarekot.
Energi tak kasat mata kian terasa ketika malam tiba. Selain sosok keberadaan Mbah Ginah, ada sosok makhluk astral penghuni pepohonan yang jadi pelindung makam.
Sedangkan di bagian depan, tepatnya di kompleks Balai Kota Malang area depan aura energi dari residual masa lalu terasa. None – none Belanda menggunakan dress ala bergaya eropa warna putih kerap menampakkan diri, hingga ke bagian halaman belakang bangunan. Konon residual energi ini menggambarkan dahulu ketika pemerintahan Hindia Belanda masih berkuasa di Indonesia.
Sekilas energi positif memang terasa dari pohon rindang yang mengelilingi makam Mbah Ginah. Sosoknya dinilai layaknya sebagai abdi dalem, ketika di keraton tapi ini merupakan pekerja di kawasan Balai Kota Malang saat masih dikuasai Belanda.
Praktisi supranatural bernama Ki Mudo Leksono menuturkan, ada beberapa sosok yang sering menampakkan diri di kawasan Mini Block Office Malang. Energi itu kerap muncul di malam-malam tertentu.
“Sosoknya perempuan, ada kaitannya dengan makam yang ada di situ,” kata Ki Mudo Leksono.
Sementara itu, Pemerhati sejarah Malang Agung H. Buana membenarkan aura di sekitar Tarekot dan bagian belakang Balai Kota Malang menyimpan misteri tersendiri. Aura yang terpancarkan pun berbeda dibandingkan bagian depan dan bangunan inti dari Balai Kota Malang itu sendiri.
Aura inilah yang membuat dari wali kota demi wali kota tak ada yang berani memindahkan makam Mbah Ginah. Bahkan saat pembangunan besar – besaran kawasan Tarekot Malang ditandai dengan pembangunan Mini Block Office Malang pad akhir 2019, Wali Kota Malang Sutiaji juga tak berani memindahkan makam tersebut.
“Kawasan tarekot ini kawasan yang tanda petik punya aura tersendiri, sehingga segala sesuatu itu harus dipertimbangkan. Memindahkan hal kayak gitu (makam) tidak sulit, cuma kita juga punya harmonisasi dengan penciptanya,” terangnya.
Konon keangkeran makam ini membuat tak ada yang berani memindahkan. Bahkan makam ini sengaja dipercantik dengan dilapisi keramik di tahun 1990-an.
“Nggak pernah (dibongkar dan dipindahkan) malah kita bersihkan. Terakhir di keramik tahun 90an, sebelumnya belum di keramik,” tukasnya.