Tesla, perusahaan mobil listrik yang dulu dianggap revolusioner, kini menghadapi tantangan besar yang mengancam eksistensinya. Kabar terbaru yang mengejutkan adalah kepergian Elon Musk, sosok visioner yang selama ini menjadi wajah dan otak di balik kesuksesan Tesla. Apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita kupas tuntas. (4/7/2025) Jumat.
Tesla makin terpuruk. Penjualan mobilnya terus mengalami penurunan di saat CEO Elon Musk terlibat perseteruan dengan Presiden AS Donald Trump.
Dalam laporan Produksi, Pengiriman, dan Penerapan Tesla yang dipublikasikan di situs resmi Tesla, raksasa tersebut melaporkan pengiriman mobil listrik sebanyak 384.122 unit sepanjang kuartal-II (Q2) 2025.
Elon Musk bukan hanya CEO, tapi juga ikon Tesla. Kepergiannya tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Beberapa alasan yang diduga menjadi penyebab kepergian Musk adalah:
- Fokus pada Proyek Lain: Musk diketahui tengah fokus pada proyek luar angkasa SpaceX dan teknologi AI yang juga membutuhkan perhatian besar.
- Tekanan dari Dewan Direksi: Ada tekanan dari dewan direksi Tesla untuk perubahan manajemen demi menyelamatkan perusahaan.
- Kelelahan dan Kontroversi: Musk sering terlibat kontroversi yang berdampak negatif pada citra Tesla dan dirinya sendiri.
Masa depan Tesla masih penuh tanda tanya. Namun, beberapa prediksi yang bisa diantisipasi adalah:
- Tesla harus memperbaiki kualitas produk dan layanan pelanggan.
- Perlu inovasi baru untuk tetap kompetitif di pasar mobil listrik.
- Manajemen baru harus mampu mengembalikan kepercayaan investor dan konsumen.
- Kemungkinan Tesla akan lebih fokus pada diversifikasi produk dan teknologi.